Jumat, 09 Maret 2018

MATA NAJWA (GELANGGANG TINJU JOKOWI)



Pendaftaran calon Presiden tinggal 5 bulan lagi, suhu politik makin panas. Media sosial tak lepas, jadi arena pertempuran. Semua jadi bahan dan senjata.

Tudingan pertemuan politik di istana hingga tuduhan alat negara digunakan untuk mengamankan kepentingan politik pilpres. Pro kontra pencapaian kinerja pemerintah, Hingga penangkapan pelaku penyebar hoax yang akhir-akhir ini dituding menyerang pemerintah.

Pada acara Mata Najwa, para narasumber bertarung pendapat soal pengungkapan Muslim Cyber Army. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tegas menjelaskan penangkapan para anggota Muslim Cyber Army merupakan ketegasan penegakan hukum atas mereka yang berusaha memecah belah bangsa melalui provokasi hoax yang berbau SARA dan politik.

Namun lain halnya dengan partai oposisi. Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria, “ Aparat telah menangkap Muslim Cyber Army tapi sejauh mana integritas aparat?” Pernyataan ini langsung menjadi perdebatan di meja Mata Najwa episode Gelanggang Tinju Jokowi. 

Kontroversi kunjungan parpol ke istana pun juga memancing kecurigaan masyarakat dimana Partai oposisi mempersoalkan pertemuan Presiden Jokowi dengan pengurus PSI, karena disebut-sebut membicarakan strategi pemenangan Pilpres 2019.

Mata Najwa membuka pembahasan soal rapor kinerja pemerintahan Jokowi. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang memegang data-data kerja pemerintah menegaskan pencapaian pemerintah dalam 3 tahun. PDI Perjuangan dan Partai Nasdem juga diberi kesempatan terlebih dulu untuk memaparkan rapor pemerintahan Jokowi. Sesudah itu ada PKS dan Gerindra langsung meng-counter. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, “Pemerintah sedang membangun istana pasir.” Penegakan pemberantasan korupsi, terkatung-katungnya kasus Novel, impor beras, pertumbuhan ekonomi, hingga dukungan bagi perdamaian Afghanistan yang dilakukan melalui lawatan Presiden ke Afghanistan.

Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi di tiga tahun pemerintahannya berada di kisaran 60 persen. Ini merupakan hasil survei yang paling akhir dirilis 4 lembaga survey. Lalu apa maknanya? Direktur Eksekutif M. Qodari menyatakan kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi seharusnya bisa lebih tinggi. Ia membandingkan dengan survei kepuasan publik pemerintahan SBY jelang pilpres dahulu yang dapat mencapai kisaran 80 persen.

Jokowi resmi sudah mendeklarasikan diri maju di Pilpres 2019. Bagaimana dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto? Apa yang membuat Prabowo belum mendeklarasikan diri maju di Pilpres 2019? Lalu siapa kira-kira tokoh-tokoh yang mungkin berkontestasi selain Jokowi dan Prabowo, mengingat elektabilitas keduanya masih jadi yang teratas dalam survey-survei sejauh ini.

Menyambung pembicaraan bursa cawapres, menurut Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari sejauh ini ada sejumlah nama yang masuk radar survei cawapres Pemilu 2019 seperti Anies Baswedan, Agus Yudhoyono, Gatot Nurmantyo, dan Ridwan Kamil.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar