Pendaftaran calon Presiden tinggal 5 bulan lagi, suhu politik makin panas. Media sosial tak lepas, jadi arena pertempuran. Semua jadi bahan dan senjata.
Tudingan pertemuan politik di
istana hingga tuduhan alat negara digunakan untuk mengamankan kepentingan
politik pilpres. Pro kontra pencapaian kinerja pemerintah, Hingga penangkapan
pelaku penyebar hoax yang akhir-akhir ini dituding menyerang pemerintah.
Pada acara Mata Najwa, para
narasumber bertarung pendapat soal pengungkapan Muslim Cyber Army. Kepala Staf
Kepresidenan Moeldoko tegas menjelaskan penangkapan para anggota Muslim Cyber
Army merupakan ketegasan penegakan hukum atas mereka yang berusaha memecah
belah bangsa melalui provokasi hoax yang berbau SARA dan politik.
Namun lain halnya dengan partai
oposisi. Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria, “ Aparat telah menangkap Muslim
Cyber Army tapi sejauh mana integritas aparat?” Pernyataan ini langsung menjadi
perdebatan di meja Mata Najwa episode Gelanggang Tinju Jokowi.
Kontroversi kunjungan parpol ke
istana pun juga memancing kecurigaan masyarakat dimana Partai oposisi
mempersoalkan pertemuan Presiden Jokowi dengan pengurus PSI, karena
disebut-sebut membicarakan strategi pemenangan Pilpres 2019.
Mata Najwa membuka pembahasan soal
rapor kinerja pemerintahan Jokowi. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang
memegang data-data kerja pemerintah menegaskan pencapaian pemerintah dalam 3
tahun. PDI Perjuangan dan Partai Nasdem juga diberi kesempatan terlebih dulu
untuk memaparkan rapor pemerintahan Jokowi. Sesudah itu ada PKS dan Gerindra
langsung meng-counter. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, “Pemerintah sedang
membangun istana pasir.” Penegakan pemberantasan korupsi,
terkatung-katungnya kasus Novel, impor beras, pertumbuhan ekonomi, hingga
dukungan bagi perdamaian Afghanistan yang dilakukan melalui lawatan Presiden ke
Afghanistan.
Tingkat kepuasan masyarakat
terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi di tiga tahun pemerintahannya berada di
kisaran 60 persen. Ini merupakan hasil survei yang paling akhir dirilis 4
lembaga survey. Lalu apa maknanya? Direktur Eksekutif M. Qodari menyatakan
kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi seharusnya bisa lebih tinggi. Ia
membandingkan dengan survei kepuasan publik pemerintahan SBY jelang pilpres
dahulu yang dapat mencapai kisaran 80 persen.
Jokowi resmi sudah mendeklarasikan
diri maju di Pilpres 2019. Bagaimana dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo
Subianto? Apa yang membuat Prabowo belum mendeklarasikan diri maju di Pilpres
2019? Lalu siapa kira-kira tokoh-tokoh yang mungkin berkontestasi selain
Jokowi dan Prabowo, mengingat elektabilitas keduanya masih jadi yang teratas
dalam survey-survei sejauh ini.
Menyambung pembicaraan bursa cawapres,
menurut Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari sejauh ini ada sejumlah
nama yang masuk radar survei cawapres Pemilu 2019 seperti Anies Baswedan, Agus
Yudhoyono, Gatot Nurmantyo, dan Ridwan Kamil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar