Kamis, 09 Maret 2017

ORANG-ORANG YANG MENGGENGGAM BARA API


Apa sih arti toleransi bagi kalian ?

Apa yang membuat kalian bisa menerima sebuah perbedaan ?

Apa yang kalian pikirkan jika ada orang yang berbeda tentang semua hal termasuk “keyakinan” ?


Berbicara tentang keyakinan agama, kita hidup di dunia dengan banyak perbedaan baik suku, ras, golongan, agama, tingkah laku, pola pikir kita, cara pandang kita dan banyak hal yang tidak bisa kita inginkan untuk tetap sama. Dan itu wajar !

Kita hidup di negara Indonesia yang bebas berpendapat, namun sopan !
berita yang akhir-akhir ini menjadi viral di sosial media, tentang salah satu publik figur yang salah satu twitnya secara terang-terangan menghina ulama umat islam, jujur saya sebagai seorang muslim mebuat saya sangat kecewa. Dengan kondisi negara kita yang tensi agama kita sedang tinggi dengan kasus-kasus sebelumnya dan diperkeruh dengan kasus ini.

Jujur saya gak habis pikir dengan mereka yang dengan begitu entengnya menjawab “udahlah dia kan udah minta maaf, dia kan juga manusia pasti pernah salah, sensitif banget sih orang dia udah minta maaf juga ... blablabla”.
Guys,  ini sudah menyangkut tentang agama ! pedoman hidup kalian ! keyakinan kalian untuk percaya adanya TUHAN ! oke tidak masalah sebagian dari kalian ini menganggap enteng, tapi jika kalian berpikir bahwa kalian punya agama, dan dari agamalah kalian dapat mengenal siapa pencipta kalian, apa masih mentolerir jika agama kalian / ulama kalian dihina ?

Berpegang teguh dengan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat ini memang amat berat, bagai mereka yang memegang bara api.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ

 “Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi no. 2260. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Jangan mencampur-adukkan antara hak dengan yang bathil, karena urusan duniawi dan akhirat itu berbeda. Saudara-saudara saya sesama muslim sedang menyuarakan haknya, membela agamanya yang dinista, jadi apa yang salah ummat Islam membela agamanya yang dinista ?  Tentu saja bukan anda yang menista kawan, tapi para pembenci Islam.

Saya yakin masih ada sebagian dari kalian baik muslim maupun non muslim yang secara rendah hati mau menerima perbedaan yang ada tanpa harus saling menghina.

Saya yakin setiap agama, pasti mengajarkan hal-hal yang baik termasuk menghargai setiap perbedaan yang ada.